Sama seperti spesies yang terancam punah, tujuan akhir bahasa juga tidak seharusnya menunggu hingga tersisa sedikit yang selamat dan kemudian melindungi mereka (membuat suatu rekaman dari penutur terakhir). Sebaliknya, kita harus mengambil langkah pelestarian untuk keberlangsungan keanekaragaman habitat alami dimana bahasa menjadi bagian minoritas di dalamnya. Maksudnya, menggunakan pendekatan kebudayaan, politik dan bahkan ekonomi untuk menyelamatkan bahasa serta memulainya secepat mungkin.

Untuk itu sebuah inisiatif bernama “Meningkatkan Partisipasi Kaum Milenial di Makassar dan Kabupaten Gowa terhadap Isu-Isu Publik melalui BASAIbu Wiki” merupakan kerja sama BASABali dan Rumata’/MIWF dengan dukungan Yayasan Botnar, di Swiss memulai proyek tiga tahun untuk meningkatkan partisipasi warga muda/kaum milenial untuk untuk mendorong keterlibatan aktif anak muda terhadap isu-isu sipil di kota-kota besar seperti di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa melalui BASAIBU Wiki. Keterlibatan anak muda pada isu sipil sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan livability kota tempat tinggal kaum millennial.

Dengan menggunakan platform Wiki, platform budaya dan komunikasi inovatif yang telah dikembangkan oleh komunitas di Bali sejak 2019 sembari memperdalam dan memperkuat platform tersebut di Bali, dalam perjalanan upaya menyebarluaskan pelestarian bahasa daerah, maka di tahun 2021 memulai kerja sama kemitraan dengan Makassar International Writers Festival/Rumah Budaya Rumata’ dengan mereplikasi pendekatan yang telah dilaksanakan di Bali sebelumnya. Terdapat 14 Bahasa daerah di Sulawesi Selatan, pada tahap awal kerja sama ini berfokus di 2 Bahasa yaitu Bugis dan Makassar.

Target dari inisiatif ini adalah anak muda/millennial berusia 16 – 30 tahun laki-laki dan perempuan di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.

Yayasan Botnar adalah yayasan berbasis di Swiss yang bekerja menekankan penggunaan Artificial Intelligence dan teknologi digital untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak dan remaja di lingkungan perkotaan yang sedang berkembang. Untuk mencapai hal ini, yayasan mendukung penelitian, mengkatalisasi beragam mitra, dan berinvestasi dalam solusi yang dapat diskalakan di seluruh dunia, info lebih lengkap mengenai Yayasan Botnar dapat mengunjungi https://www.fondationbotnar.org

Program ini dijalankan dengan kolaborasi dari pakar linguistik, antropologi, pemerintah, seniman, komunitas, pelajar dan masyarakat umum dari dalam dan luar Sulawesi Selatan, yang berkontribusi dan berperan dalam membangun kesadaran untuk melestarikan kembali penggunaan bahasa daerah agar tetap kuat dan berkelanjutan. Untuk mendapatkan informasi mengenai BASABali yang sebelumnya dikembangkan oleh proyek ini dapat mengunjungi www.BASAbali.org

Tujuan:

  1. Mendorong kaum millennial di Makassar dan Gowa untuk meningkatkan partisipasinya pada masalah sipil, agar dapat memperbaiki wellness dan livability di kota mereka.
  2. Membangun kesadaran kaum muda/milenial untuk mengenal dan menggunakan kembali bahasa daerah sebagai bahasa sehari-hari/bahasa ibu.
  3. Mendorong penggunaan platform wiki untuk memperkenalkan berbagai kosa kata bahasa daerah melalui kamus digital.
  4. Mempromosikan bahasa daerah sebagai bagian dari kekayaan kebudayaan yang harus dilestarikan.
  5. Membuka peluang bagi siapapun yang berada di luar Sulawesi Selatan untuk berkontribusi dalam pelestarian bahasa daerah.

Output:

  1. Partisipasi aktif kaum muda dalam wikithon, aktif bersuara pada isu publik di kota mereka.
  2. Berbagai konten bahasa daerah di platform wiki tersedia.
  3. Anak muda/milenial menggunakan dan familiar menggunakan platform wiki bahasa daerah untuk mengupload/berkontribusi konten bahasa daerah
  4. Jejaring ckontributor bahasa daerah
  5. Anak muda/milenial menggunakan kembali bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari dan tertarik menulis/berkontribusi konten di platform konten.