Tim Produksi BASAIbu Rumata’ Artspace-MIWF telah melaksanakan diskusi seri#1 secara daring sabtu 10 April 2021. Topik yang diangkat adalah “Bahasa Daerah, Warisan bagi kaum Milenial?” dan menghadirkan para Dewan Penasihat BASAIbu yang sekaligus juga menjadi narasumber dalam diskusi tersebut. Jumlah pendaftar yang teregistrasi sebanyak 377 orang, tetapi yang hadir hingga selesai acara dan yang mengisi survey sekitar 102 peserta. Kesimpulan dari Tim Produksi BASAIbu melihat bahwa dalam diskusi seri#1 hampir semua interaksi diskusi di dominasi dari kalangan akademisi. Penjelasan tentang bahasa daerah Bugis – Makassar bagi kaum milenial berada pada situasi yang menuju kepunahan, sehingga seluruh peran dari seluruh kalangan harus bergerak mencari langkah solutif untuk pelestarian dan pemertahanan Bahasa daerah. Dalam diskusi seri#1 ini, Tim BASAIbu belum melihat secara maksimal diskusi interaktif yang dilakukan oleh peserta milenial.

Maka dari itu, Tim Produksi BASAIbu akan melaksanakan kembali diskusi Seri #2, yang dimana diskusi Seri ini tak lagi dengan menggunakan kata Seri tetapi tim BASAIbu mencoba menggali lebih dalam dengan satu kata dari Bahasa Makassar yaitu “PANYINGKUL” dimana arti dari kata tersebut adalah Sudut atau Pojok. Dalam dialektika kalangan remaja di Makassar sering menggunakan kata “Panyingkul” biasanya diungkapkan dengan kalimat “La kemaeki?” Panyingkul rong,” ini berarti remaja tersebut ingin kesebuah sudut tempat. Biasanya Panyingkul menjadi sebuah tempat bagi para remaja untuk saling berlepas santai, berbicara dan bercanda satu sama lain. Maka, dengan ini untuk pelaksanaan diskusi – diskusi selanjutnya pihak tim BASAIbu akan konsisten menggunakan “Diskusi Panyingkul” baik dilaksanakan secara daring maupun luring.

Dalam diskusi panyingkul, Tim BASAIbu fokus dengan kaum milenial, topik yang dibincangkan adalah “Dicari, kaum milenial yang bangga berbahasa daerah!”. Topik ini sangat  menantang bagi para milenial. Dalam hal teknis diskusi akan tidak lagi menjadi seperti pelaksanaan webinar, yaitu ada narasumber dan para peserta akan menyimak tetapi pada diskusi ini akan dikemas lebih santai, dimana Tim BASAIbu hanya sebagai fasilitator atau pengarah diskusi, Tim BASAIbu membuka lebih banyak kesempatan kepada peserta untuk langsung dalam berpendapat mengutarakan saran dan langkah solutif seperti apa Bahasa daerah agar tetap eksis pada lingkungan percakapan sehari-hari.

Ayo, Milenial kini saatnya kita berbicara Bahasa daerah!.

Tujuan

  1. Memberikan ruang diskusi interaktif Bahasa daerah bagi milenial
  2. Penjaringan peserta untuk partisipasi aktif terkhusus untuk kaum milenial
  3. Mencari langkah solutif untuk pemertahanan Bahasa Daerah yang dilakukan langsung oleh milenial
  1. Mendorong kaum millennial di Makassar dan Gowa untuk meningkatkan awareness untuk aktif munggunakan Bahasa daerah.
  2. Membahas Isu-isu publik akan Bahasa daerah Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan.

Narasumber:
Azis Nojeng (Penyiar Radio/Asosiasi Pelestari Bahasa Daerah)
Rara Ayuningsih (Guru Bahasa Daerah)
Abdi Mahesa (Aktivis Bahasa Daerah)

Rekaman diskusi ini dapat ditonton pada tautan berikut ini

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *